Gara-gara tidak disunat, seorang lelaki mengalami infeksi di kemaluan
sehingga istrinya tidak pernah terpuaskan saat bercinta. Demi
membahagiakan istri, laki-laki itu nekat menyunat kemaluannya sendiri
karena malu kalau disunat dokter.
Qi (33 tahun), seorang laki-laki asal Dongguan, Provinsi Guangdong harus dilarikan ke rumah sakit pada tengah malam karena mengalami perdarahan hebat di kemaluan. Ia dibawa ke rumah sakit oleh istrinya sendiri, yang ikut panik melihat celana Qi berlumuran darah.
Di rumah sakit, Qi yang sedang kesakitan malah diomeli dokter. Sang dokter mengatakan, menyunat kemaluan harus dilakukan dengan peralatan steril dan oleh tenaga medis karena risikonya bisa memicu infeksi atau bahkan dapat menyebabkan kematian.
Laki-laki yang berprofesi sebagai sopir truk ini memang menggunakan pisau cukur yang tidak steril untuk memotong kulit kemaluannya. Perbuatan nekat itu dilakukannya karena tidak tahan mendengar keluhan istri yang tidak pernah terpuaskan saat bercinta.
Kehidupan seksual pasangan itu memang mengalami gangguan sejak Qi menderita infeksi di ujung kemaluannya yang tidak disunat. Bakteri yang menumpuk dan memicu infeksi tersebut menular juga ke istrinya, sehingga memicu rasa sakit saat keduanya berhubungan seks.
Untuk datang ke dokter dan minta disunat, Qi mengaku sangat malu namun tidak menjelaskan alasannya kenapa harus malu. Faktor ekonomi sepertinya juga bukan alasan, sebab menurut dokter biaya sunat di daerah tersebut hanya sekitar 1.000 yuan atau sekitar Rp 1,5 juta.
"Lalu saya melihat iklan yang mengatakan bahwa menyunat kemaluan itu mudah, lukanya akan sembuh hanya dalam 2 hari saja," kata Qi kepada harian Guangdong Times, seperti dikutip dari Shanghaidaily.
Qi (33 tahun), seorang laki-laki asal Dongguan, Provinsi Guangdong harus dilarikan ke rumah sakit pada tengah malam karena mengalami perdarahan hebat di kemaluan. Ia dibawa ke rumah sakit oleh istrinya sendiri, yang ikut panik melihat celana Qi berlumuran darah.
Di rumah sakit, Qi yang sedang kesakitan malah diomeli dokter. Sang dokter mengatakan, menyunat kemaluan harus dilakukan dengan peralatan steril dan oleh tenaga medis karena risikonya bisa memicu infeksi atau bahkan dapat menyebabkan kematian.
Laki-laki yang berprofesi sebagai sopir truk ini memang menggunakan pisau cukur yang tidak steril untuk memotong kulit kemaluannya. Perbuatan nekat itu dilakukannya karena tidak tahan mendengar keluhan istri yang tidak pernah terpuaskan saat bercinta.
Kehidupan seksual pasangan itu memang mengalami gangguan sejak Qi menderita infeksi di ujung kemaluannya yang tidak disunat. Bakteri yang menumpuk dan memicu infeksi tersebut menular juga ke istrinya, sehingga memicu rasa sakit saat keduanya berhubungan seks.
Untuk datang ke dokter dan minta disunat, Qi mengaku sangat malu namun tidak menjelaskan alasannya kenapa harus malu. Faktor ekonomi sepertinya juga bukan alasan, sebab menurut dokter biaya sunat di daerah tersebut hanya sekitar 1.000 yuan atau sekitar Rp 1,5 juta.
"Lalu saya melihat iklan yang mengatakan bahwa menyunat kemaluan itu mudah, lukanya akan sembuh hanya dalam 2 hari saja," kata Qi kepada harian Guangdong Times, seperti dikutip dari Shanghaidaily.
Akhirnya pada suatu malam ketika istrinya sudah tertidur, Qi mengambil pisau cukur dan mulai menyayatkannya pada kulit kemaluan. Namun rupanya sayatannya terlalu dalam, sehingga darah segar tiba-tiba langsung mengucur deras dari ujung kemaluan.
Berbagai penelitian memang menunjukkan, sunat cukiup efektif menjaga kebersihan alat kelamin laki-laki. Alat kelamin yang bersih mengurangi risiko penularan infeksi seksual termasuk human imunnodeficiency virus (HIV), sifilis atau raja singa dan gonorrhea atau kencing nanah.