Sunat pria memiliki banyak manfaat kesehatan. Tak hanya melindungi pria
dari risiko infeksi HIV, penelitian menemukan bahwa pria yang disunat
saat masih perjaka atau sebelum berhubungan seks pertama lebih kecil
kemungkinannya terserang kanker prostat.
Para peneliti menganalisis informasi medis dari 3.399 pria, yang sebanyak 1.754 orang di antaranya mengidap kanker prostat dan 1.645 orang sisanya tidak mengidap kanker.
Peneliti menemukan bahwa orang yang disunat sebelum berhubungan seksual untuk pertama kalinya memiliki kemungkinan 12% lebih kecil terserang kanker prostat non-agresif dan 18% lebih rendah terserang kanker prostat agresif.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh tim pimpinan Fred Hutchinson dari Cancer Research Center di Seattle ini diterbitkan dalam jurnal Cancer yang diasuh oleh American Cancer Society. Temuan ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Sydney yang menemukan bahwa sunat bayi pria dapat mengurangi risiko kanker penis, HIV, sifilis, radang ginjal dan penyakit lainnya.
"Temuan kami menunjukkan bahwa sunat dapat menghambat infeksi dan peradangan yang menyebabkan kanker prostat. Data-data ini menunjukkan bahwa infeksi dan peradangan mempengaruhi risiko kanker prostat pada beberapa pria. Diduga, mekanisme biologis yang terjadi dapat mengurangi risiko kanker prostat," kata Jonathan Wright, penulis penelitian dan asisten profesor urologi di University of Washington School of Medicine seperti dilansir The Conversation.
Infeksi diketahui dapat menyebabkan kanker. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa infeksi penyakit menular seksual dapat menyebabkan kanker prostat. Namun infeksi penyakit menular seksual dapat dicegah dengan sunat.
Penelitian dari University of Sydney yang dipublikasikan pekan lalu di Open Journal of Preventive Medicine menegaskan bahwa analisis penelitian menunjukkan bahwa manfaat sunat jauh lebih besar dibanding risikonya yang sangat kecil, perbandingannya 1 dibanding 100.
"Bukti yang mendukung sunat pada bayi saat ini begitu kuat. Prosedur sederhana dan murah untuk bayi pria ini cukup efektif dan aman digunakan sebagai vaksinasi di masa kanak-kanak," kata Brian Morris, Profesor Kedokteran dari Universitas Sydney.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak pria yang tidak disunat memiliki risiko mengalami infeksi saluran kemih dan peradangan ginjal 10 kali lebih tinggi. Risiko kanker prostat, kanker penis, HIV dan sifilis di kemudian hari juga lebih tinggi. Untuk pasangan wanita dari pria yang tidak disunat, risiko kanker serviks juga lebih tinggi. Namun tidak semua ahli sepakat dengan efek sunat ini.
"Ada efek seksual yang merugikan dari sunat pria, yaitu berkurangnya sensitivitas penis secara signifikan dan gangguan ejakulasi," kata Profesor Psikologi dari Bond University, Greg Boyle.
Prof Boyle menuturkan bahwa dibandingkan dengan pria yang tidak disunat, pria yang disunat melaporkan memiliki perasaan negatif dan gangguan emosi yang lebih tinggi. Pria yang disunat juga mengaku mengalami ketidakpuasan yang lebih besar dengan kehidupan seksnya daripada pria yang tidak disunat.