Tips Menggunakan Kartu Kredit dengan Bijak

Tips Menggunakan Kartu Kredit dengan Bijak
img  
 
Kartu kredit sering menawarkan banyak keuntungan. Pembayaran yang nyaman, potongan-potongan harga di berbagai resto atau hotel dan masih banyak keuntungan lainnya. Tapi, kartu kredit juga dapat mendatangkan banyak masalah, jika Anda tidak hati-hati dalam menggunakannya.

Pemakaiannya yang mudah dapat membuat Anda terlena dengan terus-menerus menggesekkan kartu kredit tanpa menghiraukan kewajiban yang harus di bayar di akhir bulan. Nah, kalau sudah begini Anda akan tersadar saat tagihan sudah membengkak.

Jika Anda menggunakan kartu kredit secara bijak, maka kartu kredit dapat membuat hidup Anda lebih mudah. Seperti dikutip eHow, berikut ini tips untuk menggunakan kartu kredit.

1. Selalu membayarkan penuh tagihan setiap bulannya. Bunga dalam kartu kredit biasanya lebih tinggi, sehingga jangan menunda-nunda membayarnya agar tidak dikenakan bunga yang berlipat-lipat.

2. Sesuaikan pembelian Anda dengan uang yang dimiliki. Jika Anda tidak memiliki uang simpanan, maka jangan gunakan kartu kredit. Pastikan Anda masih memiliki cukup uang untuk melunasi tagihan kartu kredit Anda.

3. Hindari menggunakan kartu kredit di tempat yang tidak bekerjasama dengan kartu kredit Anda. Biasanya jika mesin kartu kredit tidak support dengan kartu kredit Anda, akan dikenakan charge sebesar 3 persen. Tanggungan charge tersebut akan dibayarkan oleh si pemilik kartu kredit. Sehingga ini akan merugikan Anda.

4. Gunakan satu kartu kredit saja. Jangan terlena oleh penawaran-penawaran kartu kredit. Jika Anda memiliki dua atau tiga kartu kredit malah merepotkan Anda karena harus membayar iuran per tahun. Selain itu, memiliki kartu kredit yang lebih dari satu semakin mendorong Anda untuk belanja lebih banyak lagi.

6. Hindari mengambil uang cash pada kartu kredit. Bunga yang ditanggung akan sangat besar jika Anda mengambil uang cash dari bank yang mengeluarkan kartu kredit. Jadi usahakan, jangan mengambil uang dari kartu kredit.

7. Jaga informasi nomor kartu kredit Anda. Jangan asal membeli barang secara online dengan memasukkan nomor kartu kredit Anda. Jika ingin belanja online, pastikan tempat Anda belanja sudah terpercaya. Nomor kartu kredit tersebut bisa disalahgunakan dan dipakai oleh orang lain.

8.  Selalu mengecek tagihan setiap bulannya. Hal ini untuk menghindari kartu kredit Anda terpakai oleh pihak lain.

5 Tips Sehat untuk Si Workaholic

5 Tips Sehat untuk Si Workaholic
img  
Banyak anggapan bahwa pekerja keras seringkali memberikan dampak negatif pada kesehatan tubuh. Seperti dikutip dari Health, orang yang bekerja rata-rata 11 jam atau lebih dalam sehari memiliki risiko 67 persen lebih tinggi menderita serangan jantung, bahkan kematian.

Pekerja keras sering melupakan untuk makan teratur dan berolahraga. Mereka juga tidak mendapatkan tidur yang cukup. Akibatnya semakin lama, kondisi tubuh dapat semakin melemah.

Agar kondisi tubuh tidak menurun dan dapat kerja secara aktif,  berikut ini beberapa hal yang perlu diprhatikan bagi para workaholic, seperti dikutip dari EzineArticles.

Olahraga
Pekerja keras pasti sibuk dengan pekerjaannya, dan mereka bekerja dengan pikiran. Sehingga, jika otak terus-menurus diperas untuk berpikir, maka dapat memicu stres. Cara terbaik untuk melepas stres adalah dengan berolahraga.

Seperti dikutip dari Self, Natania Goldberg, pelatih pribadi dan konsultan kesehatan di salah satu klub olahraga terkenal di Los Angeles, mengungkapkan, olahraga menjadi obat pengalih stres yang hebat. Olahraga bisa mengendurkan tekanan pada otot, yang kemudian mengirimkan sinyal ke otak untuk berpikir lebih rileks. Untuk itu, sempatkanlah berolahraga setiap harinya minimal 15 hingga 20 menit.

Mengonsumsi makanan yang menyehatkan
Bekerja lembur, biasanya membuat Anda telat makan malam. Pilihlah makanan yang dapat mengembalikan energi Anda. Ikan tuna, salmon dan kedelai merupakan makanan yang yang tinggi protein yang dapat membuat Anda berstamina dan menjadikan tubuh sehat. Makanan sehat bukan hanya membuat Anda lebih sehat, tapi juga dapat lebih berkonsentrasi dalam bekerja.

Cukup tidur
Pekerja keras sering kali tidur larut dan bangun lebih pagi. Padahal, jika Anda bekerja hingga larut malam dan memotong waktu tidur, berakibat kehilangan konsentrasi pada keesokan harinya. Untuk menghindari kondisi ngantuk yang berlebih pada siang hari dan kurang konsentrasi, tidur lah lebih cepat pada malam hari.

Jika Anda terpaksa harus bekerja sampai larut malam dan kekurangan waktu tidur, maka keesokan harinya saat di kantor Anda bisa tidur sejenak. Dr. Hiromi Shinya, seorang pakar enzim mengungkapkan, untuk memulihkan kondisi lemah dan letih tersebut, tubuh hanya membutuhkan waktu lima menit untuk mengembalikan kondisi semula. Agar istirahat yang Anda lakukan berjalan efektif, carilah tempat yang tenang, di mana Anda tidak akan terganggu.

Berjalan-jalan keluar ruangan
Suasana kantor yang tertutup dapat membuat pekerja merasa bosan dan penat. Berjalan-jalan di sekitar gedung kantor selama lima hingga 10 menit menjadi cara terbaik untuk mencegah kebosanan. Udara segar dan pemandangan taman dapat menyegarkan mata dan otak Anda, sehingga dapat memberikan ide-ide baru.

Meditasi
Memulai hari dengan menatap layar komputer, menelepon dan membalas puluhan email, kerap kali menjadi kegiatan rutin bagi karyawan. Luangkan waktu untuk diri sendiri setiap harinya untuk membuat tubuh rileks. Berendamlah di air hangat setelah pulang kerja sambil mendengarkan musik dan menutup mata. Anda juga bisa melakukan yoga atau meditasi untuk menenangkan pikran. Musnahkanlah sejenak pikiran-pikiran yang mengganggu dan nikmati relakasasi yang  dilakukan.

4 Solusi Mengatasi Konflik di Kantor

4 Solusi Mengatasi Konflik di Kantor
img 
 
Dalam dunia kerja, pasti menemui berbagai karakteristik rekan kerja. Pemikiran dan pandangan antar rekan kerja pun memiliki perberbedaan. Nah, perbedaan itulah yang kerap menimbulkan konflik.

"Pada saat kita bertemu orang, bahkan sahabat atau soulmate sekalipun pasti menemukan konflik," ujar psikolog Ratih Ibrahim.

Jadi, sebenarnya wajar saja jika konflik terjadi. Konflik memang terkesan menyulitkan. Sehingga perlu diatasi secara bijak, agar situasi yang menekan dapat terlewati dengan baik. Apa yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan konflik? Berikut tipsnya!

1. Berpikir rasional
Dalam menghadapi masalah, berpikir rasional sangat penting. Dengan mengalisa permasalahan secara logis, maka lebih mudah dalam memecahkan masalah rumit.

"Kita harus punya kapabilitas dan mampu melihat konflik dari atas. Dengan begini, kita jadi bisa rasional dalam menganalisa sebuah konflik," tutur Ratih.

2. Persiapan
Ratih juga menambahkan untuk mengatasi sebuah permasalahan dibutuhkan persiapan. Dengan mempersiapkan dan membuat rencana-rencana, maka akan lebih mampu dan percaya diri saat menghadapi sebuah permasalahan.

"Persiapan juga penting. Jadi, kita harus antisipatif terhadap kemungkinan konfliknya yang akan terjadi. Kalau diri kita mantab kita mampu mengantisipasi ketika berhadapan dengan masalah, sehingga menjadi lebih tangguh," papar Ratih.

3. Jangan bersikap sinis
Seperti dikutip eHow, hindari bahasa tubuh, ekspresi wajah dan nada suara yang menunjukkan permusuhan. Bersikap sinis seperti itu, malah memancing pertikaian yang lebih besar. Tunjukkan sikap asertif bukan agresif. Perilaku asertif adalah tingkah laku interpersonal yang mengungkap permasalahan secara terbuka, jujur, tegas dan langsung pada tujuan. Sikap asertif dilakukan untuk mencapai win-win solution, tapi tetap menjunjung nilai kesopanan tanpa saling memancing emosional.

4. Fleksibel
Keyakinan pada diri memang perlu ditanamkan. Tapi sebagai makhluk sosial, Anda tetap perlu fleksibel dan tidak terlalu berpegang teguh pada keyakinan. Seperti dikutip dari Morebusiness, dengan fleksibelitas lebih mudah untuk menyamakan visi.

4 Sikap yang Membahayakan Karir Anda

4 Sikap yang Membahayakan Karir Anda
img  
 
Dalam lingkungan kerja profesional, sangat penting memperhatikan etika kerja. Sikap yang buruk akan membahayakan karir dan pekerjaan Anda. Memperlakukan orang dengan kasar atau menyepelekan pekerjaan adalah contoh sikap yang akan membuat karir Anda tidak berkembang.

Apa saja sikap 'terlarang' lainnya yang harus dihindari di lingkungan kerja? Simak empat di antaranya, seperti dikutip dari times of india:

1. Tidak Tepat Waktu
Waktu adalah sesuatu yang sangat penting dalam bidang pekerjaan apapun. Bukan hanya soal datang sesuai jam masuk kantor, tapi juga menyelesaikan tugas sesuai deadline dan hadir saat presentasi. Dalam dunia kerja, tidak ada kata terlambat karena lalu lintas macet, atau masalah sepele lainnya. Kebiasaan terlambat akan menurunkan performa kerja dan bukan tidak mungkin berujung pada pemecatan.

2. Hanya Mau Bekerja Sesuai 'Desk Job'
Jika Anda selalu berpegang pada deksripsi kerja yang dituliskan dalam kontrak, bersiap-siaplah menjadi orang yang hanya berjalan di tempat. Menolak mengerjakan tugas di luar tanggung jawab akan membuat Anda kehilangan kesempatan untuk berkembang, dan tidak menjadi pertimbangan atasan untuk naik jabatan. Tidak ada salahnya jika Anda sesekali mengambil tugas yang berbeda dari rutinitas selama masih berada di jangkauan Anda, dan tidak mengganggu tugas utama. Tindakan ini juga membuktikan bahwa Anda mau mengambil inisiatif.

Jika Anda termasuk karyawan baru, mungkin Anda akan dimanfaatkan untuk mem-back up tugas yang enggan dikerjakan senior. Coba kerjakan semampu Anda dan minta bantuan jika mendapat kesulitan.

3. Tidak Menghargai Kerja Sama Tim
Di kantor, Anda harus bekerja sebagai tim. Jika tugas atau hasil kerja baik karena kerja tim, Anda harus memberi pujian atau ucapan terima kasih, khususnya pada bawahan. Dunia kerja tidak berkompromi dengan orang yang angkuh dan beranggapan semua pekerjaan sukses karena dirinya sendiri.

4. Tidak Mau Menjalin Relasi
Bahkan orang paling jenius sekalipun, tidak bisa sukses jika tidak memiliki teman atau relasi di kantor. Menjalin hubungan baik dengan rekan kerja bisa membantu Anda mencarikan solusi jika menemui masalah dalam mengerjakan tugas kantor. Ciptakan komunikasi yang baik dengan teman kantor Anda, bisa dengan berbaur saat ada perbincangan kelompok, atau bergabung dalam situs jaringan sosial antar karyawan. Bisa juga, sesekali mengajak partner kerja makan di luar.

4 Tanda Anda Harus Segera Pindah Kerja

4 Tanda Anda Harus Segera Pindah Kerja
img  
 
Memang bukan hal yang mudah mencari pekerjaan di tengah kondisi ekonomi yang sulit seperti saat ini, apalagi harus memutuskan untuk berhenti kerja. Ini terdengar sangat berisiko.

Namun jika Anda merasa pekerjaan saat ini tidak membawa hasil dan kurang menjanjikan, berhenti dan mencari pekerjaan yang lebih layak merupakan pilihan yang tepat. Jika masih ragu, simak lima tanda berikut ini, sebagai bahan pertimbangan Anda jika ingin keluar dari pekerjaan, seperti dilansir dari Oprah.

1. Tidak Berkembang
Tidak dapat belajar dan berkembang di satu perusahaan merupakan hal terburuk. Tuntutan pekerjaan semestinya membuat Anda harus berubah ke arah yang lebih baik. Nah, tanyakan pada diri sendiri mengapa Anda tidak dapat meningkatkan kemampuan? Mungkin pekerjaan saat ini bukan passion Anda atau Anda merasa kurang tertantang. Saatnya mencari pekerjaan yang dapat menambah pengalaman dan ilmu Anda. Jika Anda tetap mempertahankannya, maka Anda akan terjebak dalam karir yang salah.

2. Tidak Didukung
Kritikan memang baik untuk membangun karir. Tapi ketika Anda selalu dikritik dengan penyampaian yang tidak baik, maka dapat merugikan Anda. Tanpa sadar Anda pun menjadi tertekan dan stres. Kalau sudah begini, bekerja pun tidak sepenuh hati dan hasilnya menjadi semakin tidak memuaskan. Tidak dipungkiri sebuah pujian dan penghargaan atas kerja keras merupakan sebuah perwujudan yang mungkin tidak bisa dinilai oleh apapun.

3. Atasan yang Menyebalkan
Alasan lain mengapa perlu mencari pekerjaan lain adalah jika Anda sudah sangat tidak cocok dengan si bos. Tak dipungkiri, setiap karyawan pasti ada kalanya tidak menyukai atasannya. Namun jika Anda sudah terlalu benci dengan sikap, sifat dan cara kerja bos Anda, lebih baik cari pekerjaan baru. Bos yang sering menghina, berteriak dan sesuka hati merubah regulasi, bisa jadi alasan kuat mengapa Anda membencinya. Dan sudah sepatutnya keluar dari perusahaan tersebut.

4. Perusahaan Bermasalah
Sangat penting jika bekerja dalam lingkungan perusahaan yang stabil dan aman. Sebuah perusahaan yang memiliki masalah utang, pimpinan yang terlalu sering berganti atau perusahaan yang sering 'bermain kotor' merupakan tempat kerja yang tidak menjanjikan. Pikirkanlah masa depan Anda. Perusahaan yang tidak stabil bisa bangkrut dalam sekejap.