Demi Pernikahan Awet, Wanita Brazil Nikah Tanpa Underwear

Demi Pernikahan Awet, Wanita Brazil Nikah Tanpa Underwear
img 
 
Berbagai cara dilakukan pasangan agar pernikahan mereka bisa tetap awet. Di Brazil, ada satu cara unik yang dipilih oleh para wanita. Mereka menikah tanpa mengenakan celana dalam.

Rupanya ada banyak wanita di Brazil yang melakoni cara tersebut demi memiliki pernikahan awet. Begitu banyaknya, hingga seorang anggota dewan di negara tersebut sampai berencana membuat peraturan yang melarang pengantin wanita menikah tanpa memakai celana dalam.

Ozias Zizi, itulah nama sang anggota dewan. Menurutnya sekarang terjadi peningkatan wanita yang menikah tidak mengenakan underwear di kota tempat tinggalnya, Vila Velha, Brazil.

Dalam peraturan yang ia harapkan disetujui anggota dewan lainnya itu, Zizi juga menuliskan soal larangan memakai gaun pengantin yang kerahnya terlalu rendah. Mengapa ia membuat berbagai peraturan tersebut?

Zizi mengatakan peraturan-peraturan di atas dibuatnya untuk menyelamatkan pemimpin agama dari hal-hal memalukan saat mereka memimpin upacara pernikahan. Baginya, tindakan menikah tanpa mengenakan underwear adalah sebuah bentuk ketidaksopanan.

"Ada banyak wanita yang percaya jika mereka menikah tanpa memakai celana dalam bisa membuat pernikahan mereka awet. Orang-orang ini, boleh menikah di mana saja mereka suka. Tapi saat mereka memasuki tempat beribadah, mereka harus menunjukkan kesopanan. Tanpa celana dalam, tentu saja tidak boleh," urainya seperti dikutip dari Daily Mail.

Zizi sadar peraturan yang sedang dibuatnya itu pasti akan sulit untuk ditegakkan. Namun baginya, bukan berarti hal itu tidak bisa dicoba. Ia pun menyarankan untuk dilakukan kampanye yang mendidik agar para wanita stop melakoni ketidaksopanan tersebut.

Seorang pemuka agama setempat menganggap apa yang dilakukan Zizi itu sebagai hal konyol. "Tentu akan sangat absurd untuk meminta polisi menegakkan peraturan ini, mencari tahu apakah seorang pengantin wanita memakai celana dalam atau tidak," ujar pemuka agama bernama Enoch de Castro itu.

Sementara pemuka agama lainnya pernah menolak menikahkan pasangan yang pengantin wanitanya tidak memakai celana dalam dan bra. Kejadian tersebut terjadi Agustus 2011 lalu di Maceio, Alagoas, Brazil.

Saat itu, Pendeta Mourinho Jonas curiga dengan gaun backless yang dikenakan calon pengantin wanita. Dia langsung memanggil sang calon pengantin wanita ke sebuah ruangan. Dia kemudian meminta seorang pegawai wanita melihat apakah si calon pengantin memakai underwear atau tidak. Ketika ketahuan, dia pun menolak memimpin pernikahan wanita tersebut dan meminta kedua calon mempelai untuk lebih menghormati tempat beribadah.

4 Perbedaan Pasangan Baru & Sudah Lama Menikah

4 Perbedaan Pasangan Baru & Sudah Lama Menikah
img  
 
Banyak hal yang membedakan pasangan yang baru menikah dengan pasangan yang sudah lama menjalin hubungan rumah tangga. Anggapan yang sering beredar, pasangan yang baru menikah memiliki kehidupan seks yang lebih hebat. Sedangkan pasangan yang telah lama menikah, lebih mengenali pasangan dengan baik. Apakah anggapan itu benar? Simak empat perbedaannya, seperti yang dikutip dari Ehow.

1. Frekuensi Seks
Pasangan muda diketahui lebih sering melakukan seks ketimbang pasangan yang telah lama menikah. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pasangan menikah dengan rentang usia 12 sampai 29 tahun mampu melakukan hubungan seks sekitar 10 hingga 12 kali sebulan. Untuk pasangan berusia tua (40 sampai 50 tahun) rata-rata hanya bercinta sebanyak 4-7 kali tiap bulannya. Sementara pasangan menikah yang berusia di atas 70 tahun, cenderung melakukan hubungan intim kurang dari dua kali dalam sebulan.

2. Pengetahuan Mengenai Pasangan
Anggapan bahwa pasangan yang telah lama menikah lebih mengenali pasangan mereka, tampaknya tidak selalu benar. Sebuah penelitian menemukan bahwa pengantin baru justru lebih baik dalam mengetahui kepribadian, sifat dan segala hal mengenai pasangannya.

Dalam penelitian yang melibatkan 38 pasangan muda (usia 19-32 tahun) dan 20 pasangan yang lebih tua (usia 62-78 tahun), para peserta diminta untuk memprediksi preferensi pasangan mereka. Hasilnya, pasangan pengantin baru memiliki jawaban yang lebih akurat daripada pasangan yang sudah lama bersama.

Hasil tersebut cukup mengejutkan, karena pasangan yang telah lama menikah awalnya diperkirakan telah memiliki waktu 'mengenal' lebih lama. Namun akhirnya hasil tersebut dikaitkan dengan adanya 'white lies' yang dilakukan oleh pasangan pengantin lama demi menghindari konflik.

3. Ekspresi Cinta
Kebanyakan orang berasumsi bahwa pasangan yang baru saja melangsungkan pernikahannya jauh lebih bergairah dan romantis, lalu kemudian rasa cinta tersebut memudar dan menjadi stabil karena usia pernikahan. Hal itu diamini oleh sebuah studi yang menunjukkan, wanita akan mengalami puncak gairah cinta saat setelah menikah, dan mengalami penurunan yang tetap selama 33 tahun ke depan.

4. Faktor Kehidupan yang Buat Stres
Pasangan yang baru menikah seringkali memiliki dukungan dari pihak keluarga dan teman sehingga membuat mereka tak sulit menghadapi tekanan hidup seperti yang dialami pasangan yang sudah lama menikah. Beberapa penyebab stres yang biasanya dihadapi adalah cara membesarkan anak, menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi dan rencana pensiun. Sebagai pasangan yang mulai mengarah pada kehidupan usia senja, stres ini juga diakibatkan oleh berkurangnya dukungan yang didapat dari teman dan keluarga.

Menikah 61 Tahun, Suami-Istri Meninggal Hampir Bersamaan

Menikah 61 Tahun, Suami-Istri Meninggal Hampir Bersamaan
img  
 
Kisah cinta sejati namun tragis datang dari pasangan asal Pennsylvania, AS ini, yang meninggal dalam waktu hampir bersamaan. Sang suami wafat beberapa jam setelah istrinya.

Nancy Trimmer meninggal Minggu (8/12/2012) lalu pada pukul 00.25 dini hari. Sementara suaminya, Richard Trimmer meninggal 12 jam kemudian setelah tahu sang istri wafat.

Richard meninggal di York Hospital setelah dirawat karena kanker paru-paru. Sementara sang istri meninggal dalam tidurnya di rumah sakit lainnya di Hanover.

Nancy yang berusia 77 tahun masuk rumah sakit setelah penyakit jantungnya kambuh. 10 tahun lalu jantungnya pernah dioperasi.

Penyakit tersebut datang setelah Richard masuk rumah sakit. "Dia (Nancy) tidak ingin hidup di rumah tanpanya (Richard)," ujar Sue Trimmer, menantu pasangan tersebut seperti dikutip Huffington Post.

Setelah Nancy meninggal, keluarga Trimmer pun berkumpul di rumah sakit untuk memberitahu Richard. Saat tiba di rumah sakit, menurut Sue, kondisi kakek 10 cucu itu melemah.

Dia kemudian minta diambilkam air minum. Salah satu anaknya menyuapi air tersebut dengan sendok ke mulut Richard. Namun saat itu, ayah enam anak itu hanya menatap ke langit-langit dan mulutnya tiba-tiba berkata dengan berbisik, 'ajak aku'.

Richard terus mengatakan hal tersebut. Anak-anaknya kemudian mencoba menyadarkannya. Tapi tetap saja dia terus mengatakan kalimat tersebut.

Anak-anak dan cucu Richard mencoba memeluk pensiunan supir truk tersebut. Hingga akhirnya, Richard mengeluarkan napas yang panjang hingga berhenti. Beberapa detik sebelumnya pria 81 tahun itu pun sempat berkata, 'peluk erat aku sekarang'.

Pasangan Richard dan Nancy berkenalan dengan bantuan seorang teman. Setelah berkenalan, enam dekade lalu keduanya pun mulai berkencan hingga akhirnya menikah dan dikaruniai enam anak dan 10 cucu.

Ini Dia, Tips Menjadi Istri yang Baik

Setiap wanita pasti ingin menjadi sosok istri yang sempurna bagi suaminya. Sayangnya hal itu tak semudah yang diharapkan. 


Beberapa tips dari berikut ini akan membantu Anda menggapai tujuan itu.

1. Tulus
Ketulusan akan menjadikan Anda istri yang baik. Saat Anda melakukan sesuatu untuknya, itu bukan karena imbalan apapun, melainkan ketulusan cinta yang sesungguhnya. Setiap tindakan Anda yang didasari oleh ketulusan, pasti sangat berharga bagi suami.

2. Memiliki peran
Walau pernikahan adalah komitmen dua orang, namun bukan berarti Anda dan pasangan selalu melakukan hal yang sama berduaan. Pilihlah peran kalian masing-masing. Jika memang suami memiliki karier yang bagus, bukan berarti Anda harus memilikinya juga. Anda juga bisa dinilai sebagai istri yang berhasil, ketika anak-anak Anda memiliki prestasi yang membanggakan, karena peran ibu yang kuat.

3. Berempati
Tak selamanya pernikahan berjalan mulus. Tak selamanya juga suami Anda dalam kondisi yang prima di segala hal. Di saat-saat sulit, Anda perlu berempati. Bukan hanya perasaan Anda saja yang harus diperhatikan, namun juga perasaan suami. Dengan berempati, Anda bisa saling mengerti satu sama lain. Saat sulit dalam pernikahan pun bisa terlewati.

4. Mendengarkan
Hal ini mungkin sifatnya sepele. Namun ingat, tak sedikit kasus keretakan rumah tangga atau perselingkuhan yang disebabkan karena suami merasa 'kesepian'. Ia merasa sang istri tak lagi punya cukup waktu untuk mendengar keluh kesahnya. Jika tak ingin hubungan Anda goyah, mulailah sediakan sedikit waktu untuk mendengarkan. Jangan melulu mendebat suami Anda. Buka hati dan pikiran Anda, untuk mendengar isi hatinya yang sesungguhnya.

5. Jadikan suami sebagai 'sandaran'
Jadikan suami sebagai orang pertama yang mendengar kesulitan serta keluh kesah Anda. Jadikan ia sebagai sandaran hidup. Pria manapun akan merasa bahagia, jika wanita yang ia cintai membutuhkannya.

6. Lemah lembut
Selalu perlakukan suami dengan lembut. Perlakukan ia dengan hormat. Jangan bersikap mengejek ataupun merendahkan, bagaimanapun keadaannya. Sisi lemah lembut seorang istri justru bisa menjadi 'senjata' yang membahagiakan suami.

7. Berbagi
Berbagi dalam hal ini tak selalu sifatnya materi. Berbagi dalam rumah tangga juga termasuk berbagi peran, waktu, perasaan, dan sebagainya. Ingat, tak ada lagi 'saya' atau 'dia', kini yang harus ada dalam pikiran Anda adalah 'kita'.

8. Menjadi diri sendiri
Jangan pernah 'memakai topeng' atau membohongi suami Anda dengan berpura-pura. Jadilah diri Anda sendiri, karena sosok itulah yang memang dicintai oleh pasangan Anda. Menjadi lebih baik, bukan berarti Anda harus mengubah kepribadian secara utuh.

9. Berbenah Diri
Tak lagi merawat diri pasca menikah adalah hal yang salah. Anda tetap harus menjaga penampilan demi menarik perhatian suami. Biarkan suami merasakan jatuh cinta terus menerus pada Anda. Jangan sampai merasa jenuh melihat dandanan Anda yang lusuh dan tidak rapi. Bikin ia tertarik pada Anda seperti pada masa PDKT dulu.

10. Update Terus Kehidupan Seksual Anda
Kehidupan seksual yang membosankan juga akan mempengaruhi hubungan Anda dan suami. Sebagai istri tak ada salahnya juga untuk mempelajari teknik-teknik terbaru dalam bercinta. Itu juga merupakan salah satu cara untuk memaksimalkan 'service' Anda pada suami.

6 Cara Konkret Buat Pernikahan Selalu Bahagia

6 Cara Konkret Buat Pernikahan Selalu Bahagia
img  
 
Setiap pasangan pasti ingin kehidupan pernikahannya langgeng. Tapi itu saja tidak cukup. Ada beberapa hal yang harus Anda lakukan agar kehidupan pernikahan tidak monoton, seperti yang dikutip dari Huffingtonpost.

1. Berpikir Positif
Sikap atau pikiran negatif hanya akan membawa pernikahan pada perceraian. Apabila Anda hanya fokus pada kekurangan dan kelemahan suami, jangan heran jika ia akan mulai menjauhi Anda. Tetapi bila Anda berpikir, "saya hidup bersama pria yang luar biasa," maka itu akan memotivasi pasangan, membuatnya merasa dicintai dan menjadikan pernikahan lebih bahagia.

2. Ciuman dan Pelukan Setiap Hari
Tidak hanya baik untuk fisik, sentuhan juga berdampak positif bagi mental seseorang. Jangan jadikan kecupan, pelukan atau belaian sebagai kegiatan di atas ranjang saja. Namun buatlah hal-hal tersebut bagian dari rutinitas sehari-hari agar perasaan cinta, romantis dan sensual selalu ada dalam hubungan suami-istri.

3. Lindungi Pernikahan dari Jadwal, Bos dan Anak
Pastikan Anda memiliki waktu untuk saling memperhatikan dan berhubungan dengan pasangan. Terlalu sibuk menghabiskan waktu untuk bekerja, hobi, olahraga, teman, anak, atau menjadi aktivis hanya akan menciptakan jarak antara Anda dan pasangan.

4. Tetap Mencintai Walau Sedang Marah
Cobalah untuk memisahkan antara sosok suami dan sikapnya yang membuat Anda kesal, dengan tidak mengatakan hal-hal kasar dan menyakitkan. Beritahu ia bahwa perilakunya mengecewakan Anda, tetapi tidak dengan mengatakan kata 'selalu', 'tidak pernah' atau menyebutnya dengan sebutan kasar. Ingatlah bahwa pasangan bukanlah orang yang sempurna, begitu juga Anda.

5. Hindari Stres
Cara yang paling tepat untuk menghindari stres dalam kehidupan pernikahan adalah dengan lebih banyak menunjukkan rasa cinta. Hampir semua orang yang merasa dicintai, tingkat stresnya akan berkurang. Namun jangan lupa agar Anda meluangkan waktu untuk diri sendiri dengan spa, olahraga atau berbelanja.

6. Me-Review Hubungan Tiap Tahunnya
Biasanya orang tidak akan membahas hubungan pernikahan sampai akhirnya menghadapi masalah yang berarti. Tapi alangkah lebih baiknya jika Anda melakukan pembahasan sebelum sesuatu yang buruk terjadi. Dalam review hubungan, Anda dan suami dapat menyuarakan ide atau keinginan masing-masing demi pernikahan bahagia.