Ini Kesalahan Paling Banyak Dilakukan Pelaku Diet


img
Dok. Thinkstock
Setiap orang pasti ingin menjalani hidup yang sehat. Tapi tanpa sadar, seringkali kita melakukan beberapa kesalahan dalam mengonsumsi atau mengolah makanan.

Ini dia beberapa kesalahan dalam mengonsumsi makanan yang perlu Anda tahu. Dikutip dari iVillage, para ahli mengatakan, kesalahan ini termasuk yang paling umum dilakukan, bahkan bisa terjadi pada orang yang peduli diet sehat sekalipun.


1. Minum Soda Diet
Soda diet muncul sebagai minuman alternatif bagi pencinta soda yang ingin menjaga berat badannya. Tapi nyatanya, soda diet tidak berbeda dengan minuman soda biasa. Menurut sebuah studi, soda diet justru sering dihubungkan sebagai penyebab naiknya berat badan.

"Soda diet mungkin bebas kalori, tapi bukan berarti Anda juga bisa bebas dari konsekuensi kenaikan berat badan," tutur Helen P.Hazuda, profesor dan ketua klinis epidemiology University of Texas Health Science Center untuk Sekolah Medis San Antonio, seperti dikutip dari Third Age.

Sebuah penelitian di University of Texas menemukan bahwa meminum dua gelas atau lebih soda diet bisa menambah lingkar pinggang 500 persen lebih besar dalam kurun 10 tahun, dibandingkan yang tidak meminum soda diet. Apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Faktor utamanya adalah pola berpikir. Soda diet menjanjikan minuman seenak soda biasa, namun tidak mengandung kalori. Embel-embel 'nol kalori' inilah yang kemudian disalahartikan dan membuat orang menganggap, aman-aman saja mengonsumsi banyak makanan. Padahal, soda diet juga mengandung gula yang cukup banyak. Selain itu, soda diet bisa meningkatkan hasrat untuk mengonsumsi lebih banyak junk food.

"Kandungan sodium dalam soda diet menyebabkan orang lebih mudah haus. Tapi otak sering menangkap sinyal haus pada tubuh sebagai sinyal lapar. Sehingga hasrat makan pun bertambah," jelas Jackie Keller, ahli nutrisi asal Los Angeles.

Solusinya: Ganti soda diet dengan minuman lain yang lebih bergizi namun rendah kalori dan lemak. Seperti susu bebas lemak, teh hijau atau jus segar tanpa gula. Susu bisa memberi efek mengenyangkan dan membantu membentuk otot. Sementara teh hijau bisa kaya anti-oksidan dan meningkatkan metabolisme tubuh.

2. Memberi 'Tambahan' Salad yang Berlebihan
Memilih campuran berbagai macam sayuran sebagai appetizer memang pilihan yang sehat. Tapi sehat tidaknya salad yang Anda makan, tergantung dari bahan-bahan apa saja yang Anda tambahkan di atasnya.

"Jika Anda menambahkan irisan beef bacon, biji bunga matahari, daging dan keju, jumlah kalori dan lemak pada salad Anda bisa menyamai cheeseburger atau bahkan lebih banyak," ujar Dina Khader, ahli diet di Mount Kisco, New York.

Solusinya: Jika ingin salad sehat, enyahkan segala jenis daging, roti kering, daging tuna, telur, pasta, kentang dan dressing berbahan mayonnaise. Balsamic vinegar dan minyak zaitun merupakan pilihan terbaik untuk dressing salad. Jika ingin rasa salad yang lebih creamy, tambahkan yoghurt tanpa rasa yang rendah lemak.

3. Makan Sambil Bekerja
Mengasup makanan sambil bekerja di depan komputer bisa menyebabkan kita makan berlebihan. Kenapa? "Karena tidak pernah ada rasa puas," jelas Jamie Dougherty, instruktur kesehatan dan gaya hidup dari San Fransisco.

Jamie menambahkan, "Kita cenderung makan apa saja yang ada di atas piring tanpa kita ingat apa dan berapa banyak yang telah dimakan. Jadi kita cenderung lebih banyak makan."

Solusinya: Jauhkan diri Anda dari perangkat elektrobik saat makan. Bahkan jika Anda terpaksa harus makan di meja kerja, putar posisi bangku agar pandangan tidak tertuju pada monitor komputer. Bisa juga memasang komputer pada posisi stand-by. Hanya fokus pada makanan, akan membuat Anda lebih cepat kenyang dan mengonsumsi sedikit makanan.

4. Menyimpan Sayur Segar Terlalu Lama
Sayuran segar memang sehat. Tapi hanya jika dimakan dalam keadaan benar-benar segar, tidak layu. Selama ini, mungkin banyak dari kita yang langsung menyimpan sayuran segar di dalam kulkas atau menaruhnya di udara terbuka. Namun mungkin sedikit yang tahu kalau sayuran yang dibiarkan hingga layu akan kehilangan nutrisi pentingnya. Oleh karena itu, jika Anda tidak berniat mengolah atau mengonsumsi sayuran segera setelah dibeli, sebaiknya dibekukan dan taruh di freezer.

Nutrisi dalam sayuran beku sama banyaknya dengan sayuran segar. Hal ini karena, kebekuan bisa mengikat nutrisi pada sayuran. Tempatkan dalam wadah rapat yang kedap udara agar nutrisinya tetap terjaga.

"Ada banyak anggapan yang salah tentang sayuran beku. Tapi menyimpannya di freezer bisa menyimpan semua nutrisi penting. Anda bisa menyimpannya maksimal satu minggu," tutur Lisa DeFazio, ahli diet di Los Angeles.

Indahnya Berbagi

Related Posts

Previous
Next Post »