Hormon Seks Anak Laki-laki Sekarang Lebih Cepat Matang



img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Produksi hormon testosteron (hormon seks) anak laki-laki saat ini 2,5 bulan lebih cepat dibanding dekade sebelumnya. Anak laki-laki yang sekarang berusia 18 tahun, memiliki kematangan seksual yang sama seperti laki-laki berusia 22 tahun pada tahun 1800.

Studi ini memperkirakan puncak dari hormon testosteron anak laki-laki telah mencapai kematangan seksual 2,5 bulan lebih cepat dibanding sebelumnya sejak tahun 1700-an.

Perempuan telah lebih dulu diketahui mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibanding sebelumnya. Tapi untuk laki-laki, studi ini merupakan yang pertama. Peneliti Joshua Goldstein menuturkan bahwa anak laki-laki yang sekarang berusia 18 tahun, memiliki kematangan yang sama seperti laki-laki berusia 22 tahun pada tahun 1800.

Para peneliti menduga bahwa faktor nutrisi yang lebih baik serta jumlah lemak yang ada di tubuh merupakan beberapa hal yang mendorong terjadinya kematangan seksual lebih cepat pada laki-laki.

Peneliti menggunakan data laki-laki dari Swedia, Denmark, Inggris dan Italia. Diketahui periode seorang laki-laki berisiko tinggi (saat produksi testosteron berada di puncak) semakin bergeser ke bawah atau sekitar 2,5 bulan lebih cepat per dekade.

Selain itu kematangan seksual yang berubah juga ditandai dengan perubahan pita suara. Pada tahun 1700-an anak laki-laki di Leipzig, Jerman mulai mengalami perubahan suara saat berusia 18 tahun, tapi pada abad ke 20 rata-rata perubahan suara ini terjadi di usia 13 tahun.

Goldstein dalam jurnal PLoS ONE yang dipublikasikan tanggal 17 Agustus 2011 menuturkan bahwa peningkatan gizi dan penurunan penyakit yang meningkatkan kadar stres memungkinkan lebih banyak sumber daya yang dikhususkan tubuh untuk proses pematangan seksual, sehingga bisa terjadi lebih cepat.

"Kematangan yang lebih dini ini tidak perlu dikhawatirkan, karena anak laki-laki dan perempuan yang lebih cepat matang secara fisik nantinya juga akan menikah, memilih karir dan memiliki anak," ujar Goldstein, seperti dikutip dari LiveScience, Jumat (19/8/2011).

Indahnya Berbagi

Related Posts

Previous
Next Post »