Otak Manusia Tetap Berkembang Sampai Usia 20-an Tahun



img
foto: Thinkstock
Jakarta, Sejak lama ilmuwan meyakini otak manusia berhenti berkembang pada masa remaja. Tapi sekarang ada bukti bahwa bukan itu yang sebenarnya terjadi. Otak manusia tidak berhenti berkembang pada masa remaja, tapi terus berkembang dengan baik hingga usia 20-an tahun.

Adalah seorang peneliti bernama Kristen Beaulieu dari Alberta Innovates, Health Solutions di Departemen Teknik Biomedis Fakultas Kedokteran & Kedokteran Gigi University of Alberta, dibantu oleh mahasiswanya Catherine Lebel yang membantah keyakinan tersebut.

"Kami ingin menunjukkan bahwa masih terjadi perubahan struktural pada materi putih otak selama masa dewasa muda. Materi putih merupakan sambungan pada otak, menghubungkan berbagai daerah otak untuk mendukung kemampuan berpikir. Ternyata, koneksinya diperkuat saat kita berusia dewasa muda," kata Lebel.

Dalam sebuah laporan di Journal of Neuroscience, Beaulieu dan Lebel menggunakan Magnetic Resonance Imaging atau MRI untuk memindai otak 103 orang sehat berusia 5 hingga 32 tahun. Setiap partisipan diteliti setidaknya hingga scan dua kali.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak manusia dewasa muda terus mengembangkan sambungan ke lobus frontal, yaitu saluran yang bertanggung jawab terhadap tugas-tugas kognitif yang rumit.

Para peneliti berspekulasi bahwa ini mungkin diakibatkan karena banyaknya pengalaman hidup manusia pada usia dewasa muda seperti pendidikan setelah sekolah menengah, memulai karir, kemandirian, mengembangkan hubungan sosial dan keluarga baru.

Pengamatan penting yang dilakukan para peneliti ketika meninjau hasil scan otak adalah bahwa pada beberapa orang, beberapa daerah otak mengalami penurunan jumlah materi putih dari waktu ke waktu. Hal ini berhubungan dengan penurunan fungsi otak.

Peneliti berspekulasi bahwa pengamatan ini perlu dipelajari lebih lanjut karena dapat memberikan pemahaman baru mengenai hubungan antara gangguan jiwa dan struktur otak. Sebab gangguan ini biasanya berkembang pada masa remaja atau dewasa muda.

"Yang menarik adalah banyak penyakit jiwa dan gangguan lain muncul selama masa remaja. Maka kami berpikir bahwa mungkin jika saluran tertentu fungsinya mulai menurun cepat, bukan berarti bertanggung jawab terhadap gangguan jiwa, tetapi mungkin menjadi salah satu faktor yang membuat seseorang lebih rentan untuk terkena gangguan," kata Beaulieu seperti dikutip dari Medicalxpress.com, Jumat (23/9/2011).

Indahnya Berbagi

Related Posts

Previous
Next Post »